Bulan
bilang pada matahari, bantu aku keluar dari dera ini. Matahari tak kunjung
menjawab. Bulan bergerak dengan sendirinya hingga terlalu capek berpeluh. Dan akhirnya
terdiam di ujung lorong gelap. Ia berusaha mencari-cari cahaya, tapi matahari
tak mau membagikan cahayanya yang begitu bersinar. Bulan ingin mendekati tapi
ia tidak mampu mendekati sinar menyilaukan matahari. Ia adalah pengecut yang
pemalu dan kekanak-kanakan. Begini salah. Begitu salah. Ia akan seperti itu
saja terus menerus karena sebagai parasit dari matahari ia hanya akan bergerak
setelah matahari memberinya perintah. Bulan tidak ingin menjadi parasit lagi.
Ia ingin bergerak sendiri. Ia ingin keluar dari orbitnya. Bulan berlaku salah,
ia tidak mengingat bahwa bumi membutuhkannya untuk tetap di orbitnya. Terjadilah
bencana besar. Bulan keluar orbit, matahari kebingungan, bumi mati. Bulan
sendiri tak berdaya dan perlahan semakin tak bercahaya karena ia sendiri tak pernah
mempunyai cahaya semu itu. Bulan yang serakah menjadi seperti batu meteor kotor
yang melayang di angkasa tanpa satu pun teman karena ia telah menghancurkan segala
jenis penghidupan teman-temannya. Bulan yang serakah tidak pernah tahu tentang
menjadi serakah karena ia sudah tak punya waktu untuk belajar memahami diri
sendiri.
Sekian
cerita bulan.
No comments:
Post a Comment